MAKALAH
Tradisi Komantan Korong
SITUBONDO
SITUBONDO
Disusun Oleh:
ENDRO WAHYU
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ABDURACHAMAN SALEH
SITUBONDO
2015
Kata pengantar
Segala puji dan
syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Kesenian Batik Situbondo”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Kesenian Batik Situbondo”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih
dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat kepada kita semua.
Semoga makalah ini bermanfaat.
Amin
Daftar Isi
- BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................
B. Rumusan Masalah ........................
- BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................
B. Rumusan Masalah ........................
C. Tujuan Masalah............................
- BAB II ISI
A. Pengertian .................................
B. Pembahasan Isi judul..................
- BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................
B. Saran...............................................
- BAB II ISI
A. Pengertian .................................
B. Pembahasan Isi judul..................
- BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................
B. Saran...............................................
Daftar Pustaka..........................................
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Budaya, satu kata yang tidak dapat
dipisahkan dari sebuah negara terlebih untuk Indonesia yang dikenal sebagai
negara multikultural. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena semua aspek dalam
kehidupan masyarakt dapat dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan, misalnya
gagasan atau pikiran manusia, aktivitas manusia, atau karya yang dihasilkan
manusia.
Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga dengan baik oleh para penerus bangsa. Budaya lokal Indonesia beranekaragam sesuai dengan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari banyak pulau, suku, dan sumber daya lainnya. Dalam artikelnya, Parsudi Suparlan mengatakan bahwa potensi Indonesia sebagai negara multikultural, telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendefinisikan apa yang disebut kebudayaan bangsa, seperti yang terdapat pada penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.
Hal ini menjadi satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mempertahankan budaya lokal yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak budaya lokal. Tugas ini tentunya dikhususkan bagi generasi penerus bangsa yang mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya lokal untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah satu identitas negara di mata Internasional.
Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga dengan baik oleh para penerus bangsa. Budaya lokal Indonesia beranekaragam sesuai dengan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari banyak pulau, suku, dan sumber daya lainnya. Dalam artikelnya, Parsudi Suparlan mengatakan bahwa potensi Indonesia sebagai negara multikultural, telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendefinisikan apa yang disebut kebudayaan bangsa, seperti yang terdapat pada penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.
Hal ini menjadi satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mempertahankan budaya lokal yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak budaya lokal. Tugas ini tentunya dikhususkan bagi generasi penerus bangsa yang mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya lokal untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah satu identitas negara di mata Internasional.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah
tradisi komantan korong??
2. proses
terjadinya komantan korong
3. Makna
dari Komantan korong
1.3 Tujuan
1. Mengatahui Apakah tradisi komantan korong
2. Mengetahui proses terjadinya Tradisi
komantan korong
3. Mengetahui Makna dari Komantan korong
ebut kebudayaan bangsa, seperti yang terdapat pada penjelasan Pasal
32 UUD 1945, yang berbunyi: “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak
kebudayaan di daerah”.
Hal ini menjadi satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mempertahankan budaya lokal yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak budaya lokal. Tugas ini tentunya dikhususkan bagi generasi penerus bangsa yang mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya lokal untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah satu identitas negara di mata Internasional.
Hal ini menjadi satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mempertahankan budaya lokal yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak budaya lokal. Tugas ini tentunya dikhususkan bagi generasi penerus bangsa yang mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya lokal untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah satu identitas negara di mata Internasional.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Tradisi Komantan Korong
Upacara adat Komantan
Korong merupakan
upacara temu pengantin khas masyarakat Kabupaten Situbondo. Dalam upacara ini,
sebelum pengantin dipertemukan diawali denganmamaca, yakni pembacaan doa-doa
oleh seorang pemuka adat dengan membakar kemenyan. Maksud dan tujuan mamaca
adalah agar dalam pelaksanaan upacara tidak terjadi hambatan, dan akan
mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah mantra dibaca, pemuka adat membakar kemenyan pada dua
buah pilar terop, dan menaburkan beras kuning pada pihak keluarga perempuan,
dengan tujuan agar pelaksanaan upacara pernikahan memperoleh perlindungan dari
Allah SWT. Keesokan harinya dilangsungkan acara temu pengantin dengan diiringi
musik ketepongan. Dalam upacara Komantan
Korong ini terdapat acara Sambit Nyaut, yaitu
kedua wakil dari masing-masing mempelai berbicara bersahut-sahutan, diselingi
dengan pantun. Pertunjukan lainnya adalah pertunjukan pencak silat, yang
mengandung makna keperkasaan suami untuk melindungi istri.
Acara
cucimuka, dilakukan oleh mempelai perempuan kepada mempelai laki-laki, dan
acara menginjak telur mengandung maksud bahwa segala permasalahanakan dapat
diatasi oleh kedua mempelai. Acara sungkeman dilakukan kedua mempelai kepada
orang tua dan tokoh setempat dengan maksud memohon doa restu agar rumah tangga
yang akan dibina dapat lestari hingga akhir hayat. Acara hiburan terdiri atas
kuda kencak dan kentrung
2.2
proses terjadinya komantan korong
Ada
ritual menarik yang menjadi adat di Desa Asembagus, Situbondo, Jawa Timur,
untuk menjaga keluarga sakinah agar pasangannya tidak berselingkuh. Mereka
menggelar ritual pawai "Komantan Korong" atau pengantin kurung dalam
sebuah acara pernikahan,
Dinamakan demikian
karena dalam ritual itu pengantin laki-laki akan dimasukkan ke dalam kurungan.
Pengantin laki-laki yang ada di dalam kurungan itu lalu diarak mengelilingi
sejumlah desa yang tersebar di sekitar Asembagus.
Ritual Komantan Korong ini dilakukan sebagai simbol agar kehidupan keluarga mereka bahagia serta menjadi keluarga sakinah. Pengantin laki-laki yang dimasukan ke dalam kurungan didoakan tak berselingkuh dengan perempuan lain.
Usai melakukan ritual Komantan Korong, sejumlah warga juga melakukan ritual tolak bala atau menolak sial untuk mengantisipasi terjadinya musibah dalam memasuki penghujan tahun 2013 ini.
Ritual dilakukan dengan tarian "Muang Sankal" yang artinya membuang sial atau tarian tolak balak. Ritual sakral ini dilengkapi dengan sesajen dipimpin tokoh adat setempat.
"Kegiatan ritual Komantan Korong dan ritual Muang Sial ini sudah ada pada tahun 1800-an, saat dua orang pangeran Sumenep turun ke Asembagus. Namun, tradisi ini sempat terjadi pasang surut dalam beberapa tahun terakhir ini, sedangkan tradisi ini kembali dihidupkan karena budaya lokal di Asembagus ini perlu melestarikan budaya bersejarah ini
Ritual Komantan Korong ini dilakukan sebagai simbol agar kehidupan keluarga mereka bahagia serta menjadi keluarga sakinah. Pengantin laki-laki yang dimasukan ke dalam kurungan didoakan tak berselingkuh dengan perempuan lain.
Usai melakukan ritual Komantan Korong, sejumlah warga juga melakukan ritual tolak bala atau menolak sial untuk mengantisipasi terjadinya musibah dalam memasuki penghujan tahun 2013 ini.
Ritual dilakukan dengan tarian "Muang Sankal" yang artinya membuang sial atau tarian tolak balak. Ritual sakral ini dilengkapi dengan sesajen dipimpin tokoh adat setempat.
"Kegiatan ritual Komantan Korong dan ritual Muang Sial ini sudah ada pada tahun 1800-an, saat dua orang pangeran Sumenep turun ke Asembagus. Namun, tradisi ini sempat terjadi pasang surut dalam beberapa tahun terakhir ini, sedangkan tradisi ini kembali dihidupkan karena budaya lokal di Asembagus ini perlu melestarikan budaya bersejarah ini
2.3
Makna yang terkandung tradisi komantan korong
Ritual Komantan Korong
ini dilakukan sebagai simbol agar kehidupan keluarga mereka bahagia serta
menjadi keluarga sakinah. Pengantin laki-laki yang dimasukan ke dalam kurungan didoakan
tak berselingkuh dengan perempuan lain.
Kepercayaan masyarakat Situbundo khususnya Desa
Asembagus ada baiknya untuk dijadikan sebuah pembelajaran, sehingga diyakini
ketika seorang laki-laki yang telah menikah dan ketika sudah diarak keliling
desa mengingatkan kepada perempuan yang ada di desa tersebut kalau laki-laki
yang diarak tersebut telah menikah. Sehingga, bagi perempuan yang ada di desa
tersebut tidak coba-coba untuk main hati dengan laki-laki yang telah dikurung
dan diarak keliling desa
Kesimpulan
Upacara adat Komantan
Korong merupakan upacara temu pengantin khas masyarakat
Kabupaten Situbondo. dilakukan sebagai simbol
agar kehidupan keluarga mereka bahagia serta menjadi keluarga sakinah.
Pengantin laki-laki yang dimasukan ke dalam kurungan didoakan tak berselingkuh
dengan perempuan lain.
Saran
Lestarikan Budaya adat
istiadat kita .Agar anak cucu kita juga bisa mengenal adat istiadat yg kita
juga pernah kenal seperti Adat Komantan korong salah satunya
Daftar
pustaka
https://jawatimuran.wordpress.com/2013/02/19/komantan-korong-kabupaten-situbondo/
Kesimpulan
0 komentar:
Posting Komentar