MAKALAH
BUDAYA
KESENIAN TARI REMO SITUBONDO
Disusun Oleh:
ENDRO WAHYU
FAKULTAS
HUKUM
UNIVERSITAS
ABDURACHAMAN SALEH
SITUBONDO
2015
Kata pengantar
Segala puji dan
syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Kesenian Batik Situbondo”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Kesenian Batik Situbondo”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih
dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat kepada kita semua.
Semoga makalah ini bermanfaat.
Amin
Daftar Isi
- BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................
B. Rumusan Masalah ........................
- BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................
B. Rumusan Masalah ........................
C. Tujuan Masalah............................
- BAB II ISI
A. Pengertian .................................
B. Pembahasan Isi judul..................
- BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................
B. Saran...............................................
- BAB II ISI
A. Pengertian .................................
B. Pembahasan Isi judul..................
- BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................
B. Saran...............................................
Daftar Pustaka..........................................
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Tari Remo Trisnawati
Tari Remo Trisnawati merupakan tarian khas daerah Situbondo,
yang biasa ditampilkan sebagai tarian pembuka. Tarian ini menceritakan tentang
seorang wanita yang mandiri, mempunyai karakter yang tegas namun tetap lembut.
Ragam geraknya yang indah, lincah dan dinamis merupakan perpaduan dari ragam
gerak tari daerah Madura, Banyuwangi, dan Situbondo.
Pencipta Tari Remo Trisnawati adalah Trisnawati,
yang lahir di banyuwangi 4 maret 1964. Trisnawati lahir dari
keluarga seniman. Bu Prapti, ibu dari Trisnawati adalah pemain
sandiwara keliling. Masa kecil Trisnawati yang dilalui ditengah-tengah
komunitas kesenian itulah yang melahirkan obsesinya untuk menjadi seorang
penari. Saat ini, Trisnawati tinggal di desa Panji di Situbondo.
Selain sebagai penari remo dan gandrung, dia juga pesinden Banyuwangian,
Maduranan juga pemain kendang. Meski terbukti Trisnawati tidak lulus SD,
namun dia memiliki konsep yang bagus dan luar biasa dalam berkesenian, bahkan
memiliki komitmen-komitmen yang baik dan disiplin.
Istilah Remo Trisnawati muncul pada tahun 1981, saat
Trisnawati mengikuti lomba Tari Remo di Surabaya. Remo Trisnawati digunakan
sebagai bahan kajian beberapa mahasiswa seni tari, sebagai materi pengajaran di
beberapa sanggar tari, bahkan pernah ditampilkan di Istana Negara sampai luar
negeri. Selama ini, Trisnawati sebagai pencipta tarian khas Situbondo,
belum mendapatkan reward apapun dari Pemerintah Kabupaten Situbondo, hanya
diberi janji-janji saja.
2.2. Perkembangan
Tari Remo Trisnawati
Keterkaitan antara pementasan
ludruk dan tari remo adalah bahwa dari dulu tari remo memang bagian dari sebuah
pementasan ludruk, yaitu sebagai pembuka.Berangkat sebagai tari pembuka
(panjak) untuk pembukaan ludruk, tari tersebut biasanya berdurasi 15
menit (acara besar ) atau 10 menit (acara biasa). Pengiring
tarian tergantung dari fee dari setiap acara, jika banyak menggunakan pengiring
langsung atau live, sedangkan jika sedikit hanya menggunakan iringan dari
kaset.
Tari Remo Trisnawati merupakan
tarian khusus putri, yang ditarikan semuanya oleh
perempuan. Syarat-syarat menjadi penari tari remo trisnawati adalah harus
ada kemauan, tidak ada unsur paksaan, remaja, dan tentu
saja perempuan.Jumlah penarinya bisa 1, 2, 4, 6, 8, tetapi lebih
bagus jika ditarikan oleh banyak orang. Latihan minimal untuk
menarikan tarian ini adalah 3 bulan. Event pementasan biasanya adalah
pensi sekolah, hajatan orang-orang, dan acara-acara kabupaten, maupun
provinsi. Tidak ada ritual khusus sebelum menarikan Tari Remo Trisnawati
ini, hanya berdo’a saja. Perlengkapan yang terpenting yang
disiapkan sebelum pementasan adalah pakaian (kemben, jarik, selendang,
mahkota, dll.) dan juga pengiringnya.
Perbedaan Tari Remo
Trisnawati dengan tari remo yang lain adalah sebagai berikut:
1. Singgetan
atau gerakannya berbeda, yaitu ada gerakan dangdutannya;
2. Dari
segi musik juga berbeda, tari remo trisnawati menggunakan musik etnis dari
Situbondo, seperti patrolan, lalu ketukan kendangnya juga tidak sama; dan
3. Adanya
vokal, kalau remo lain tidak ada vokal, Tari Remo Trisnawati ini ada vokal di
tengah-tengah tariannya (yang durasi 15 menit menggunakan vokal, untuk
pementasan berdurasi 10 menit tidak menggunakan vokal).
Perkembangan Tari Remo Trisnawati
di Situbondo sulit untukdikembangkan, karena:
1. Dinas
pendidikan kurang memadai (tidak mewajibkannya sebagai ekstrakurikuler
wajib);
2. Pemerintah
daerah kurang memfasilitasi, dengan adanya seniman-seniman dan guru-guru seni
di Situbondo, mereka kurang mendukung, jadi banyak orang Situbondo
sendiri yang kurang mengetahui;
3. Pemerintah
daerah kurang tertarik untuk mengembangkan seni tradisi, seperti
contohnya sumber dana untuk kegiatan sanggar-sanggar tari adalah murni
dari iuran murid yang ikut di sanggar, kecuali jika ada permintaan dari dinas
untuk mewakili kabupaten, baru ada pembiayaan dari pemerintah; dan
4. Anak
muda terutama para siswa belajar tari mulai dari tari kreasi, bukan tari
tradisi, sehingga sulit untuk belajar gerakan-gerakannyanya, karena banyak
sekali gerakan-gerakan pakem yang tidak bisa dirubah. Selain itu, waktu latihan
yang lama membuat para siswa jenuh, karena mereka ingin latihan sebentar, lalu
cepat-cepat dipentaskan.
Menjadi ironi ketika Tari Remo
Trisnawati lebih terkenal di Perguruan
Tinggidi wilayah lain, seperti Malang dan Surabaya. Di Malang
dan Surabaya tari ini lebih dikenal karena menjadi mata kuliah wajib bagi jurusan
tari di Unesa (Sendratasik), STKW, UM. Jadi ketika para mahasiswa akan ujian,
mereka melakukan survey dan konsultasi langsung ke Situbondo, yaitu
langsung ke penemunya, Trisnawati. Selain itu, Trisnawati juga sering dimintai
pertolongan untuk mengajar Tari Remo Trisnawati di ketiga perguruan tinggi
tersebut.
2.3. Pelestarian Tari Remo Trisnawati
Untuk pelestariannya, Dinas Pariwisata Kabupaten
Situbondo bekerja sama dengan para seniman di Situbondo di tahun 2013 ini
akan mengadakan pelatihan Tari Remo Trisnawati untuk seluruh guru di
berbagai jenjang sekolah di Situbondo. Dilanjutkan dengan akan diadakannya
lomba tari remo trisnawati antar sekolah se-kabupaten Situbondo.
Akhir-akhir ini tanggapan dari wali murid sendiri untuk
adanya ekstrakulikuler tari ini sangat mendukung, sedangkan muridnya sangat
antusias sekali, karena sering menanyakan event-event pementasan, seperti ingin
terus tampil menari.
Untuk paguyuban seniman di Situbondo, Pemerintah Kabupaten
mengumpulkan mereka dalam satu wadah, yaitu DKS (Dewan Kesenian
Situbondo) yang menaungi seniman-seniman tari, musik, rupa, batik, dll.
BAB 3.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Istilah Remo Trisnawati muncul pada tahun 1981, saat
Trisnawati mengikuti lomba Tari Remo di Surabaya. Perkembangan Tari Remo
Trisnawati di Situbondo
sulit untuk dikembangkan, diantaranya karena Pemerintah
daerah kurang memfasilitasi, Pemerintah daerah kurang tertarik
untuk mengembangkan seni tradisi, dan Anak muda terutama para siswa
belajar tari mulai dari tari kreasi, bukan tari tradisi, sehingga sulit untuk
belajar gerakan-gerakannyanya, karena banyak sekali gerakan-gerakan pakem yang
tidak bisa dirubah.
Tari Remo Trisnawati lebih terkenal di Perguruan
Tinggi di wilayah lain,seperti Malang dan Surabaya. Di Malang
dan Surabaya tari ini lebih dikenal karena menjadi mata kuliah wajib bagi
jurusan tari di Unesa (Sendratasik), STKW, UM. Jadi ketika para mahasiswa akan
ujian, mereka melakukan survey dan konsultasilangsung ke Situbondo, yaitu
langsung ke penemunya, Trisnawati.
Untuk pelestariannya, Dinas Pariwisata Kabupaten
Situbondo bekerja sama dengan para seniman di Situbondo di tahun 2013 ini
akan mengadakan pelatihan Tari Remo Trisnawati untuk seluruh guru di
berbagai jenjang sekolah di Situbondo. Dilanjutkan dengan akan diadakannya
lomba tari remo trisnawati antar sekolah se-kabupaten Situbondo.
3.2. Saran
Untuk penelitian mengenai Tari Remo Trisnawati selanjutnya,
diharapkan untuk langsung bertemu langsung dengan penciptanya, supaya
memperoleh informasi yang memadai dan lebih konkret. Untuk Pemerintah Kabupaten
Situbondo, supaya lebih memperhatikan kesenian lokal di daerahnya, supaya
generasi mendatang masih bisa melihat seni-seni tradisi wilayahnya.
DAFTAR PUSTAKA
line]. http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Situbondo. [22
April 2013].
line].http://www.situbondokab.go.id/?content=wisata&modem=080260
93a3251e7608475991d098c39e&mode=false&left=wisata. [22
April 2013].
line]. http://www.situbondokab.go.id. [22
April 2013].
0 komentar:
Posting Komentar