بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Disaat cuaca mendung atau ketika hujan turun, terkadang kita melihat
loncatan bunga api besar di udara yang disertai dengan suara gemuruh. Itulah
yang kita kenal sebagai petir. Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik dari
awan, yang begitu besar sehingga menimbulkan rerentetan cahaya yang terang dan
juga suara menggelegar yang cukup keras yang biasa disebut sebagai Guntur,
Gludug, Halilintar, atau Gledek. Petir memiliki kekuatan yang sangat besar yang
dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia dan menghancurkan pohon. Sambaran
petir sangat cepat, yaitu sekitar 150.000 km/detik sehingga tidak memungkinkan
bagi manusia untuk menghindarinya. Muatan listrik yang ada dalam petir sangat
besar, yaitu mencapai 1.000.000 volt/meter.
Sebelum petir terlihat di udara, biasanya disertai dengan
tanda-tanda datangnya awan yang menjulang tinggi seperti bunga kol yang
berwarna keabu-abuan (awan CB atau Comulunimbus), yang biasanya sering muncul
pada saat musim hujan. Petir biasanya "menggemari" benda-benda "
yang menjulang tinggi ke udara sebagai media pelepasan energinya seperti
gedung-gedung bertingkat, pepohonan yang tinggi, dan tiang-tiang besi yang
berujung runcing (menurut hukum Farady).
Sebelum petir melepaskan energinya yang berupa loncatan bunga api
yang disertai guntur, ada beberapa tahapan yang terjadi. Pertama-tama adalah
pemampatan muatan listrik pada awan petir, muatan yang menumpuk pada bagian
atas awan biasanya bermuatan positif, dibagian tengah bermuatan negatif, dan
dibagian bawah bermuatan negatif yang bercampur muatan positif. Pada bagian
inilah biasanya petir terjadi. Setelah muatan listrik mampat, dia akan segera
melepaskan muatan tersebut dengan seketika yang disertai pijaran api dan
ledakan. Petir dapat terjadi antara gumpalan awan dengan awan yang lain,
didalam awan itu sendiri, awan dengan udara dan juga awan dengan tanah atau
bumi. Petir yang terjadi antara awan dengan bumi inilah yang biasanya sangat
berbahaya, karena dia dapat menyambar apapun yang ada di bumi yang tanpa
dilengkapi dengan pengaman khusus terhadap petir.
Petir yang terjadi antara awan dengan bumi biasanya terjadi pada daerah
yang terbuka. Besar muatan listrik yang ada pada awan yang memicu terjadinya
petir adalah minimal 1.000.000 volt. Dengan muatan sebesar ini tentunya bukan
hal yang baik jika ia menyambar mahluk hidup di bumi. Manusia akan terpental
dan akan mati seketika dengan tubuh terbakar jika terkena sambaran petir. Jika
sambarannya mengenai bangunan, maka bangunan tersebut akan mengalami kerusakan
dan kemungkinan besar perangkat elektronik yang ada di dalam bangunan tersebut
akan rusak.
Petir sebenarya
dapat kita antisipasi, contohnya pada gedung-gedung bertingkat dan menara/tower
tinggi harus diberi penangkal petir yang dibuat dari logam dan berujung runcing
dan dihubungkan dengan penghantar ke tanah. Jika cuaca mendung yang
memungkinkan terjadinya petir, bagi manusia jangan berada pada tempat yang
terbuka, karena hal intu dapat memicu petir untuk menyambar tubuh manusia
tersebut. Pada perangkat elektronik seperti pesawat televisi, radio ataupun
telepon, cabut kabel antena jika cuaca mendung.
Sudah banyak korban baik manusia ataupun bangunan yang menjadi sasaran
hantaman bunga api raksasa tersebut, jadi kita lebih baik mengantisipasi
sebelum itu semua terjadi atau menyelakai kita