Kamis, 25 Desember 2014

Proses Terjadinya Petir, Akibat dan Cara Mengantisipasinya.



بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ


               Disaat cuaca mendung atau ketika hujan turun, terkadang kita melihat loncatan bunga api besar di udara yang disertai dengan suara gemuruh. Itulah yang kita kenal sebagai petir. Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik dari awan, yang begitu besar sehingga menimbulkan rerentetan cahaya yang terang dan juga suara menggelegar yang cukup keras yang biasa disebut sebagai Guntur, Gludug, Halilintar, atau Gledek. Petir memiliki kekuatan yang sangat besar yang dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia dan menghancurkan pohon. Sambaran petir sangat cepat, yaitu sekitar 150.000 km/detik sehingga tidak memungkinkan bagi manusia untuk menghindarinya. Muatan listrik yang ada dalam petir sangat besar, yaitu mencapai 1.000.000 volt/meter.
                  Sebelum petir terlihat di udara, biasanya disertai dengan tanda-tanda datangnya awan yang menjulang tinggi seperti bunga kol yang berwarna keabu-abuan (awan CB atau Comulunimbus), yang biasanya sering muncul pada saat musim hujan. Petir biasanya "menggemari" benda-benda " yang menjulang tinggi ke udara sebagai media pelepasan energinya seperti gedung-gedung bertingkat, pepohonan yang tinggi, dan tiang-tiang besi yang berujung runcing (menurut hukum Farady).


                 Sebelum petir melepaskan energinya yang berupa loncatan bunga api yang disertai guntur, ada beberapa tahapan yang terjadi. Pertama-tama adalah pemampatan muatan listrik pada awan petir, muatan yang menumpuk pada bagian atas awan biasanya bermuatan positif, dibagian tengah bermuatan negatif, dan dibagian bawah bermuatan negatif yang bercampur muatan positif. Pada bagian inilah biasanya petir terjadi. Setelah muatan listrik mampat, dia akan segera melepaskan muatan tersebut dengan seketika yang disertai pijaran api dan ledakan. Petir dapat terjadi antara gumpalan awan dengan awan yang lain, didalam awan itu sendiri, awan dengan udara dan juga awan dengan tanah atau bumi. Petir yang terjadi antara awan dengan bumi inilah yang biasanya sangat berbahaya, karena dia dapat menyambar apapun yang ada di bumi yang tanpa dilengkapi dengan pengaman khusus terhadap petir.
               Petir yang terjadi antara awan dengan bumi biasanya terjadi pada daerah yang terbuka. Besar muatan listrik yang ada pada awan yang memicu terjadinya petir adalah minimal 1.000.000 volt. Dengan muatan sebesar ini tentunya bukan hal yang baik jika ia menyambar mahluk hidup di bumi. Manusia akan terpental dan akan mati seketika dengan tubuh terbakar jika terkena sambaran petir. Jika sambarannya mengenai bangunan, maka bangunan tersebut akan mengalami kerusakan dan kemungkinan besar perangkat elektronik yang ada di dalam bangunan tersebut akan rusak.
          Petir sebenarya dapat kita antisipasi, contohnya pada gedung-gedung bertingkat dan menara/tower tinggi harus diberi penangkal petir yang dibuat dari logam dan berujung runcing dan dihubungkan dengan penghantar ke tanah. Jika cuaca mendung yang memungkinkan terjadinya petir, bagi manusia jangan berada pada tempat yang terbuka, karena hal intu dapat memicu petir untuk menyambar tubuh manusia tersebut. Pada perangkat elektronik seperti pesawat televisi, radio ataupun telepon, cabut kabel antena jika cuaca mendung.
               Sudah banyak korban baik manusia ataupun bangunan yang menjadi sasaran hantaman bunga api raksasa tersebut, jadi kita lebih baik mengantisipasi sebelum itu semua terjadi atau menyelakai kita

0 komentar:

Posting Komentar