بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Masa remaja merupakan suatu fase
perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang
dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut
di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja,
justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar
saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong
menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang
paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti
dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya
manusia bagi bangsa.
Pengertian Narkoba
Narkoba adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap,
dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering
menyebabkan ketergantungan.Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian pula fungsi
vital organ lain seperti jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain.
Dampak bahaya Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
1.Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan saraf tepi.
2.Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah.
3.Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
4.Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang
terhirup.
5.Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara
bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan
cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di
inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
Dampak sosial dan ekonomi :
Selalu merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan & hukum.
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan
dunguk; bicara tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan
linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan;
mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka
berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Faktor narkoba berbicara tentang farmalogi zat, yaitu jenis dosis, cara pakai,
pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan pengendalian peredarannya.
Dari sudut individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami dari masalah
perilaku yang kompleks, yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Lingkungan
berbicara tentang keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat.
Dari ketiganya, yang terpenting adalah faktor individu. Seorang harus bertanggung
jawab atas perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan orang lain atau keadaan.
Tanggung jawab adalah masalah pengambilan keputusan, yang dilakukan atas
pertimbangan mengenai apa yang baik dan buruk. Ada lima faktor utama seorang
menjadi rawan terhadap narkoba yaitu :
1.
Keyakinan
Adiktif
Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri, orang lain dan dunia
sekitar. Semua keyakinan itu menentukan kepribadian, dan perilakunya
sehari-hari. Beberapa keyakinan adiktif adalah harus sempurna,harus menguasai
dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh apa yang diinginkannya.
Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang tidak akan mengatakan
keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.
2.
Kepribadian
Adiktif
Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri sendiri, kurangnya
jati diri, hidup tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi, tidak mampu mengatasi
masalah dan kebutuhan pemuasan segera.
3.
Ketidakmampuan
Menghadapi Masalah
Seorang yang tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif, memiliki sedikit
sekali orang-orang yang dapat menjadi teladan tentang bagaimana menghadapi
masalah dengan baik dan benar.Sebaliknya kebanyakan orang lebih suka mencari
penyelesaian masalah saat itu juga yang langsung dapat memuaskan keinginannya.
4.
Tidak
Terpenuhinya Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa aman,
tujuan hidup, serta kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah ketidakmampuan
seseorang mengatasi masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
5.
Kurangnya Dukungan Sosial Tanpa adanya
dukungan sosial yang memadai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat,
ketidakmampuan menghadapi masalah menyebabkan mencari penyelesaian pada
narkoba.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba,
sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa faktor
penyebab penyalahgunaan narkoba diantaranya yaitu:
Faktor
kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam
faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang
memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan
narkoba .
Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit
pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang
melarang penyalahgunaan narkoba.
Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak
biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba,
karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu
tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang
lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan,
praktis, atau membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara
yang simple yang dapat memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba
yang dapat memberikan rasa euphoria secara berlebihan.
Faktor Keluarga
Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota
keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari
perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari
keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk
terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab
kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan
narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan
masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan
narkoba.
Faktor
Lingkungan
Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang
peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan
dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam
masayarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di
kalangan remaja dan anak-anak.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba.
Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat
diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku
yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini
juga mengarahkan perilaku yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.
Faktor
Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan
salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan
yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil
terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
Faktor
Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi
kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah
keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan
susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien,
diasingkan)
Faktor Populasi
Yang Rentan
Remaja masa kini hidup dalam sebuah
lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam lingkungan yang beresiko
tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai mencoba-coba
narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk didalamnya alkohol,
tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter,
serta obat psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai macam masalah pada
akhirnya
Akibat penyalahgunaan narkoba bagi
pelajar
1 Bagi Diri Sendiri
a. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja :
1) Daya ingat sehinnga mudah lupa
2) Perhatian sehingga sulit berkonsentrasi
3) Persepsi sehingga memberi perasaan semu.
b. Keracunan, yaitu timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup,
berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.
c. Overdosis, terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi
dengan dosis yang dahulu digunakan. Overdosis dapat menyebabkan kematian karena
terhentinya pernapasan atau peredaran otak.
d. Gejala putus zat, yaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau
dihentikan pemakaianya.
e. Berulang kali kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan craving (rasa rindu
pada narkoba) walaupun telah berhenti pakai. Itulah sebabnya pecandu akan
berulang kali kambuh.
f. Gangguan perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, menarik
diri dari pergaulan, serta hubungan dengan keluarga terganggu. Terjadi
perubahan mental, gangguan pemusatan perhatian, motivasi belajar lemah.
g. Gangguan kesehatan, yaitu kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh
seperti, hati, jantung, paru-paru, ginjal, dan lai-lain,
h. Kendornya nilai-nilai, yaitu mengendornya nilai-nilai kehidupan agama,
sosial-budaya, seperti seks bebas dengan akibat(penyakit kelamin, kehamilan tak
diinginkan). Sopan santun hilang. Ia menjadi asocial, mementingkan diri
sendiri, dan tidak mempedulikan kepentingan orang lain.
i. Masalah ekonomi dan hukum, yaitu pecandu terlibat hutang, karena berusaha
memenuhi kebutuhannya akan narkoba. Ia mencuri uang atau menjual barang-barang
milik pribadi atau keluarga. Jika masih sekolah, uang sekolah digunakan untuk
membeli narkoba, sehingga terancam putus sekolah, dan di tahan polisi atau
bahkan di penjara.
EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA
Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian
sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri,
batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang
dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat
mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat dari tanda –
tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat
dari beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang
itu? Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu
narkoba.
• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup
terus, doyan makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika
terlibat pembicaraan lucu.
• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas
mandi karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu
apatis terhadap lawan jenis.
• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar
musik house, wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan,
sering minder setelah pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja,
jarang mau menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya
dominan curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski
berada di dalam ruangan ber-AC, suka marah dan sensitive.
CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada jaminan sama sekali bahwa ia tidak dapat kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
Pencegahan penanggulangan Narkoba
Penggunaan narkoba tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan
narkoba. Sangat memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah menimpa
generasi muda, mulai dari anak SD sampai perguran tinggi. Mereka yang terkena
penyalahgunaan narkoba akan mengalami ketidak seimbangan emosi, kemauan. Pola
penyalahgunaan narkoba mula mula di mulai dengan bujukan, penawaran, ataupun tekanan
dari seseorang atau kelompok yang bersangkutan. Dorongan rasa ingin tahu, ingin
mencoba dan atau ingin merasakan maka anak mau menerima tawaran tersebut.
Dan hal ini makin lama makin ketagihan, sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke
perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
cara cara pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan narkoba dikalangan
pelajar. Dengan basis sekolah sebagai salah satu aspek masyarakat yang
menyiapkan warganya untuk masa depan. seperti bersikap dan berperilaku positip,
mengenal situasi penawaran/ajakan dan terampil menolak tawaran/ajakan tersebut.
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah perilaku manusia bukan semata-mata masalah
zat atau narkoba itu sendiri. Maka dalam usaha pencegahan meluasnya pengaruh
penyalahgunaan narkoba itu perlu pendekatan tingkah laku. Tentu saja hal ini
perlu selektif, jangan sampai terjadi sebaliknya. Karena dorongan rasa ingin
tahu justru terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Maka dikembangkanlah cara
belajar hidup bertanggung jawab. Dan menangkal terjadinya kekerasan akibat
penyualahgunaan narkoba. Cara yang harus dilakukan adalah DARE (Drug Abuse
Resisstance Education Program ), yang populer di Amerika Serikat pada sekarang
ini.
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
Penanggulangan Narkoba
Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat
memprihatinkan dan semakin meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang
melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang
melibatkan seluruh bangsa dalam suatu gerakan bersama untuk melaksanakan
strategi dalam menanggulangi Narkob di negara kita ini. sebagai berikut:
1. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba.
Mencegah penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas pada bidang
terkait, meningkatkan kualitas seorang aparat, n menumbuhkan kesadaran,
kepedulian dan peran aktif seluruh masyarakat melalui lembaga keagamaan,
organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa dan pemuda,
pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat. (Pendidikan,
Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda & OR Ekonomi-Tenaga Kerja).
Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya
yang berbasiskan masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan
peran serta aktif seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi
pendorong semangat adalah ”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan
atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan
usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan
hidup sehat tanpa narkoba.
Strategi Nasional Usaha Promotif
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn
pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan
pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda
(anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil
interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya,
terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda
lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan
dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
1.Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga
lainnya.
2.Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga
pendidikan dan peserta
didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra
kurikuler.
3. Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
4. Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
5. Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama
pemuka masyarakat
dan remaja setempat.
6.Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
7.Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan
dialog interaktif), dengan
sasaran luas maupun individu
Sumber: https://www.facebook.com/PMRTEXARDANTEXMACO/posts/697676103597865
0 komentar:
Posting Komentar